UPACARA ADAT BOYONG DALAM RANGKA GELAR POTENSI RINTISAN DESA BUDAYA DESA KEDUNGPOH

rosadillah 26 Oktober 2017 15:09:40 WIB

KEDUNGPOH ( SIDA SAMEKTA ) KAMIS, 26 OKTOBER 2016 Tepat pukul 12.00 Tim Penilai dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul memasuki arena Penyelenggaraan atau pameran Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya Desa Kedungpoh. Penyambutan dari masyarakat sangat meriah sekali, warga masyarakat berkumpul di balai desa kedungpoh untuk menikmati acara tersebut. Tamu undangan yang menghadiri acara Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya adalah Dinas Kebudayaan GK, MUSPIKA Kecamatan Nglipar, Para pekerja Seni, Perangkat Desa Kedungpoh, Ketua BPD, dll. Dalam acara ini Upacara Adat Boyong menjadi Gelar Budaya Desa Kedungpoh. Tahukah apakah adat Boyong Itu?

Adat Boyong dalam persepsi Jawa adalah Pindah Rumah dari yang lama menuju rumah baru. Ketika keluar dari rumah awal, yang punya rumah berada paling depan dengan pakaian adat. Peralatan Unik yang harus dibawa antara lain membawa Teplok ( lampu jaman dulu sebelum adanya listrik ), Gentong sak berase ( gentong adalah tempat menyipan beras pada jaman dulu walau sekarang sudah banyak sekali peralatan dari plastik yang lebih evisien tetapi dalam upacara adat boyong masih menggunakan gentong) dan beras adalah lambang kehidupan, lambang pangan dan lambang kekayaan dari orang jawa, Kloso merupakan tikar yang digunakan sebagai alas tidur, bantal sebagai alas tidur supaya lebih nyenyak, Ingkungan ( nasi uduk dan ayam utuh )

Hal ini dilakukan agar orang yang baru menempati rumah tersebut bisa betah dan tidak gampang pulang kerumah asal atau rumah orang tuanya. Pelaksanaan adat boyong ini layaknya pawai dan diarak dengan membawa ubo rampe yang sudah disebutkan diatas. Setelah sampai dirumah baru harus Kulonuwun ( Penyampaian salam dalam adat jawa) hal ini menjadi sopan santun dalam bersilaturahmi.

Sangat menarik sekali, saat tradisi daerah berbeda - beda dari daerah satu dan yang lainnya. Tradisi yang selalu di pegang dan di anut semala ber abad - aba. Manusia sampai kapanpun akan terikat dengan adat - istiadat yang mengikat lingkungannya masing - masing.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung