Yuk Simak Apa Saja Fakta dan Mitos COVID-19

04 Agustus 2020 12:31:17 WIB

Di masa new normal ini, masih banyak informasi tentang COVID-19 yang disajikan oleh media. Namun, tidak jarang informasi yang disebarkan berupa berita bohong, belum dapat diidentifikasi kebenarannya, atau sebatas mitos. Hal ini dikarenakan keberadaan virus ini yang tergolong baru bagi masyarakat. Sehingga memunculkan banyak pertanyaan dan akhirnya melahirkan banyaknya ketidakpastian informasi.

Banyaknya istilah baru pada pandemi ini menyebabkan kebingungan bagi sebagian orang sehingga memicu kepanikan berlebih di tengah masyarakat. Kali ini kita akan bahas seputar fakta dan mitos yang seringkali beredar di masyarakat dengan mengacu pada informasi terbaru dari lembaga kesehatan, baik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maupun World Health Organization (WHO). Lebih lengkap bisa disimak dalam infografis berikut.

 

Stigma terhadap COVID-19

Selain adanya fakta dan mitos, pandemi COVID-19 ini memunculkan stigma (pandangan negatif) di tengah masyarakat. Secara tidak langsung, hal ini memicu adanya diskriminasi terhadap penderita COVID-19. Adanya stigma dari masyarakat terhadap pandemi COVID-19 ini dapat menyebabkan dampak negatif seperti:

  • Mendorong orang tidak fokus kepada upaya pencegahan COVID-19
  • Mematahkan semangat masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
  • Mendorong orang untuk menyembunyikan gejala COVID-19 yang muncul dan berbohong mengenai kondisi dirinya saat ini yang mungkin berisiko tinggi terpapar COVID-19 karena takut mengalami diskriminasi
  • Mencegah orang untuk segera mencari perawatan kesehatan karena takut akan pandangan negatif dari orang lain
  • Dampak stigma pada PDP dan ODP yaitu dapat menambah beban psikologis

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengendalikan stigma yang beredar di masyarakat agar tidak menimbulkan dampak negatif di masa pandemi ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang adalah sebagai berikut.

  1. Berbicara yang baik dengan mengenali hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan selama masa pandemi untuk menghindari terbentuknya stigma dan disinformasi. Contohnya yaitu: jangan mengaitkan virus corona dengan suatu etnis atau ras tertentu, seperti menyebut “Wuhan Virus”, “Chinese Virus”, atau “Asian Virus”. Tetaplah berbicara sesuai dengan fakta yang ada. Jangan menimbulkan kepanikan berlebih di masyarakat.
  2. Kenali dan sebarkan informasi yang tepat, berdasarkan informasi resmi yang ada, mengenai pandemi COVID-19 kepada masyarakat sekitar untuk mengurangi terjadinya kesalahan persepsi dan kecemasan di masyarakat.
  3. Lakukan langkah-langkah pencegahan agar tetap sehat dan jangan menyebarkan ketakutan di masyarakat.
  4. Tunjukkan empati kepada mereka yang terkena dampak pandemi COVID-19 ini.
  5. Selalu mendukung orang-orang tercinta selama pandemi COVID-19.

Berisiko terkena COVID-19 ataupun terinfeksi COVID-19 bukanlah sebuah aib. Oleh karena itu, apabila diri sendiri atau orang terdekat menderita gejala COVID-19 dan dicurigai berisiko tinggi terinfeksi COVID-19, jangan ragu untuk melakukan isolasi mandiri dan menghubungi tenaga kesehatan atau pusat pengendalian COVID-19 agar segera mendapatkan penanganan untuk mengurangi risiko kematian.

 

Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, WHO, primayahospital.com

Dokumen Lampiran : Buku Pedoman Fakta Mitos Covid-19


Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung