Pembuatan Eco Enzyme
05 Agustus 2020 15:59:09 WIB
Eco enzyme atau garbage enzyme adalah cairan hasil fermentasi sampah organik yang memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga dan penyubur tanaman. Gagasan ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand. Idenya adalah untuk mengolah enzim menjadi pembersih organik, dari sampah organik yang biasanya kita buang ke tempat sampah.
Pembersih enzim ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan. Cairan ini juga penolak serangga alami yang membuat semut, serangga dll menjauh. Saking alaminya, setelah digunakan untuk pel, cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Eco Enzyme juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas buah dan sayuran dan untuk meningkatkan hasil panen.
Yang lebih kerennya lagi adalah kenyataan bahwa kita dapat mengurangi jumlah sampah organik yang menumpuk di tempat pembuangan sampah, di mana limbah organik melewati proses dekomposisi anaerob di tempat pembuangan sampah, kebanyakan menghasilkan metana, gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas jauh lebih banyak daripada karbon dioksida.
CARA MEMBUAT ECO ENZYME
Anda harus menyiapkan 1 porsi gula merah (atau gula mentah yang belum diolah), 3 porsi kulit, 10 porsi air, dan sebotol. Rasionya harus 1: 3: 10.
Misalnya berat: 100 g gula merah + 300 g sayuran / kulit buah + 1000 ml air (gunakan kelipatannya, pertahankan rasio yang sama)
STEP 1: Tambahkan 300g kulit buah ke dalam wadah
STEP 2: Tambahkan 100g Gula Merah / Aren
STEP 3: Isi wadah dengan 1000ml air. Sisakan ruang udara untuk fermentasi
STEP 4: Tempatkan wadah di tempat yang kering dan berventilasi baik. Hindari sinar matahari langsung
(Selama bulan pertama fermentasi, buka tutupnya sekali setiap dua hari untuk melepaskan gas yang dihasilkan selama fermentasi. Setelah beberapa minggu, gas akan berkurang dan Anda hanya perlu mengaduknya setiap satu atau dua minggu)
SETELAH 3 BULAN
STEP 5: Keluarkan cairan enzyme dan sisakan hanya ampas dari sisa sampah organik. Saring dan isi botol yang berbeda dengan cairan eco enzyme tersebut
STEP 6: Sisa ampas dapat digunakan untuk pembuatan berikutnya dari fermentasi enzim atau dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk alami.
STEP 7: Eco Enzyme siap digunakan. (Encerkan dengan air sebelum menggunakannya)
TIPS TAMBAHAN
- Menggunakan kembali wadah plastik bekas lebih disarankan karena gas akan dilepaskan selama proses fermentasi
- Gunakan hanya limbah buah / sayuran, hindari sisa makanan yang dimasak berminyak, ikan atau daging. Untuk membuat enzim berbau segar, tambahkan kulit jeruk / lemon atau daun pandan
- Selama proses fermentasi, itu akan menghasilkan bau jadi pastikan Anda menutup tutup wadah dengan erat
- Warna ideal enzim sampah adalah cokelat tua. Jika warnanya berubah menjadi hitam, tambahkan gula merah dalam jumlah yang sama untuk difermentasi ulang
Sumber:
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/
https://www.greenpeace.org/malaysia/story/3227/diy-garbage-enzyme-learn-a-new-skill-during-the-mco/
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Kombespol Noer pimpin penanaman Bawang Merah Kelompok Tani Ngudi Makmur 2 Klayar
- ANTISIPASI MEGATHRUST, BMKG DAN POL PP LAKUKAN PEMBINAAN JAGA WARGA
- PAUD/KB Al-Hikmah Sinom kunjungi pemkal Kedungpoh
- perkal no 3 tahun 2024 tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja kalurahan Kedungpoh TA 2024
- RASUL KEDUNGPOH, SIMAK JADWALNYA
- Mendekati sempurna, hasil monev Aku Hatinya PKK Kalurahan Kedungpoh tingkat Provinsi mewakili GK
- Lounching Greenhouse Melon 2 Lumbung Mataraman Kedungpoh, Walikota Jogja Tanam Melon