Merawat Budaya di Balai Budaya Desa Kedungpoh

12 Agustus 2020 21:07:02 WIB

Budaya sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok masyarakat pada hakikatnya memang patut dilestarikan keberadaannya. Selain diwariskan antar generasi ke generasi di dalam kelompok masyarakat tempat dimana budaya tersebut lahir, budaya juga dapat dilestarikan dengan cara memperkenalkannya kepada masyarakat di luar pemilik budaya tersebut. Pelestarian budaya, khususnya budaya Jawa, oleh masyarakat Desa Kedungpoh salah satunya dilakukan dengan cara membangun suatu tempat untuk mementaskan budaya-budaya tersebut. Tempat tersebut dinamakan Balai Budaya.

Balai Budaya berlokasi di RT 03 RW 01, Padukuhan Kedungpoh Kidul, Kelurahan Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Akses menuju Balai Budaya sangat mudah dijangkau, lokasinya yang berada di dekat Balai Dusun Kedungpoh Kidul membuatnya mudah ditemukan oleh wisatawan.

Balai Budaya didirikan kira-kira pada tahun 2013. Pendiriannya berawal dari adanya keinginan masyarakat untuk membuat suatu tempat berkumpul bagi masyarakat Dusun Kedungpoh Kidul serta tempat untuk mementaskan kesenian-kesenian warga. Akhirnya aspirasi tersebut disampaikan kepada Pemerintah Desa Kedungpoh, lalu kemudian oleh Pemerintah Desa Kedungpoh balai tersebut akhirnya difungsikan sebagai Balai Budaya Desa Kedungpoh, bukan lagi hanya sebatas Balai Dusun saja.

Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di Balai Budaya, contohnya menyaksikan pentas gejog lesung, jathilan, wayang cakruk, hingga melakukan homestay. Namun, selain kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan tersebut, wisatawan yang berkunjung ke Balai Budaya dapat meminta pengurus Balai Budaya untuk menyiapkan kegiatan sesuai dengan keinginan para wisatawan, misalnya kegiatan bercocok tanam dan budidaya tanaman.

Guna mendukung pengembangan wisata, Balai Budaya telah menyediakan fasilitas yang cukup memadai bagi wisatawan. Fasilitas tersebut di antaranya adalah rumah limasan, rumah panggung, kamar mandi, dan masjid yang berada di dekat lokasi. Selain itu, dikarenakan Balai Budaya masih dalam tahap pengembangan, maka setiap kunjungan wisatawan ke Balai Budaya tidak dikenakan biaya tetap melainkan cukup dengan sumbangan seikhlasnya ke kas Desa.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung