Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Kompos dan Biogas

13 Agustus 2020 11:33:51 WIB

Data riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Sehingga rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton! 

Sedihnya lagi, menurut Survey Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup (IPKLH) dari Badan Pusat Statistik di tahun 2017 menyebutkan bahwa hanya ada sekitar 18,6% rumah tangga yang peduli dengan sampah ketika berbelanja, misalnya membawa wadah dan tas berbelanjanya sendiri. Sehingga bisa disimpulkan bahwa 81,4% rumah tangga di Indonesia menimbun dan menghasilkan sampah setiap harinya.

Tidak heran data jika KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga, yaitu sebesar 48% dari produksi sampah nasional.

Mengelola sampah dengan bijak dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita  

 

Tujuan dari pengelolaan sampah adalah supaya sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu dapat membantu untuk menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Nah dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara mengolah sampah organik melalui poster yang kami susun. Sampah organik berasal dari bahan makanan yang kita konsumsi, seperti kulit sayur dan buah, cangkang telur, tulang ikan, tulang ayam, dan sebagainya.

Berikut posternya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung