Hemat Energi di tengah Pandemi

14 Agustus 2020 10:26:15 WIB

LATAR BELAKANG

Bagi sebagian besar masyarakat, hemat energi hanya semata-mata bertujuan untuk mengurangi tagihan listrik. Sementara, pasokan listrik yang ada sekarang belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia dan permintaan listrik dari konsumen terus meningkat setiap tahun, baik untuk kegiatan rumah tangga, maupun kegiatan industri. Rasio elektrifikasi (pengguna energi listrik) Indonesia telah meningkat dan telah menyentuh angka 98% di tahun 2019. Pemerintah telah berupaya maksimal dalam meningkatkan infrastruktur listrik sehingga pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi Indonesia di tahun 2020 adalah sebesar 100%, yang berarti bahwa seluruh masyarakat Indonesia, hingga ke pelosok desa, dapat menikmati keberadaan listrik.

Ketersediaan listrik yang merata harus ditangani dari sisi penyediaan dan permintaan listrik agar Indonesia bisa mencapai Kedaulatan Energi. Disisi penyediaan, pemerintah memprioritaskan program untuk melakukan eksplorasi dan produksi energi yang memadai dan merata, memastikan ketersediaan berbagai energi, termasuk energi baru dan terbarukan, dan menerapkan tata kelola yang baik. Disisi permintaan, pemerintah mengajak konsumen untuk menerapkan perilaku hemat energi sehingga dapat menjamin ketersediaan energi di masa depan,  termasuk dengan menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi.

Saat ini Indonesia telah memasuki era New Normal atau Adaptasi Baru, imbas dari pandemi Covid-19. Selain harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, masyarakat juga dihimbau untuk meninjau kembali aspek ekonomi kehidupan mereka dan keluarganya. Dengan menerapkan Perilaku Hemat Energi (atau disingkat PHE), masyarakat diharapkan dapat menekan pengeluaran bulanan mereka dan dapat mengalokasikan beberapa persen pengeluaran tersebut untuk ditabung atau digunakan untuk menggerakan roda perekonomian keluarga dan komunitas masyarakat.

LISTRIK

Listrik merupakan jenis energi yang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Listrik dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber. Seperti: PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan uap dari pembakaran batubara untuk memutar turbin generator dan menghasilkan listrik, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang menggunakan aliran air untuk memutar turbin generator dan menghasilkan listrik, PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) yang memanfaatkan angin yang berhembus untuk memutar turbin generator, PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang memanfaatkan panas dari perut bumi untuk memanaskan air dan uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin generator, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang menggunakan matahari dan material pada panel surya sebagai sumber listrik, dan lain-lain.

Listrik membantu menciptakan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat. Kegunaan listrik bagi beberapa perangkat/alat elektronik sangatlah penting. Contohnya adalah cahaya lampu yang menerangi rumah di malam hari, stopkontak yang dapat mengalirkan daya listrik menuju perangkat elektronik, mesin penghangat telur yang memerlukan listrik untuk meningkatkan produksi telur dari suatu industri peternakan ayam.

Namun, apabila penggunaan listrik yang berlebihan, hal tersebut dapat mengakibatkan pembengkakan tagihan listrik masyarakat. Apabila memang penggunaan listrik tersebut ternyata berkorelasi terhadap peningkatan produktivitas (contohnya adalah peningkatan penggunaan listrik yang disebabkan oleh penambahan jumlah mesin yang digunakan untuk produksi madu dari lebah), tentunya hal tersebut tidak dirasa sebagai suatu permasalahan. Namun, apabila terdapat penggunaan listrik yang berlebihan yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak penting dan seharusnya dapat ditekan penggunaanya (contohnya adalah penggunaan lampu di siang hari), tentunya hal tersebut dapat menjadi suatu beban bagi masyarakat, terutama dapat membebani tagihan listrik masyarakat. Menghemat energi dimulai dari lingkungan rumah dan lingkungan industri sangatlah penting. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, juga untuk menghemat pengeluaran anggaran untuk beban biaya listrik.

DAFTER PENGGUNAAN DAYA BERBAGAI ALAT ELEKTRONIK

  1. Rice Cooker = 350 W saat memasak nasi dan 50 W saat memanaskan nasi
  2. Dispenser = 250 W saat memasak air dan 6 W saat pemanasan konstan (standby)
  3. Televisi = kurang lebih 100 W
  4. Kipas angin = 100 hingga 240 W
  5. Setrika = 300 W
  6. Kulkas = 50 W saat menyalakan dan 12 W saat pendinginan konstan (standby)
  7. Mesin cuci = 250 W saat mencuci dan 300 W saat memanaskan
  8. Pompa air = 650 W
  9. AC (1 PK) = 820 W

URGENSI MENGHEMAT LISTRIK DI TENGAH PANDEMI

Pandemi Covid-19 menjadi kendala baru bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk bekerjasama dalam meredam penyebaran virus Corona. Pihak pemerintah telah menurunkan anjuran dan peraturan mengenai penggunaan masker, cuci tangan secara berkala, jaga jarak antar orang, dan anjuran untuk bekerja dan belajar dari rumah. Pihak masyarakat diharapkan menjalankan anjuran dari pemerintah, sembari selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat. Anjuran belajar dari rumah telah diterapkan bagi seluruh jenjang sekolah, dari SD hingga kuliah. Anjuran bekerja dari rumah telah diterapkan oleh beberapa kantor/perusahaan.

Dengan dilaksanakannya belajar dan bekerja dari rumah, tentunya peran dari perangkat elektronik dan peran koneksi internet sangatlah penting. Durasi penggunaan perangkat elektronik akan semakin meningkat. Hal tersebut dapat meningkatkan tarif listrik per bulannya. Padahal, di masa Adaptasi Baru ini, masyarakat akan mengeluarkan biaya yang lebih di bidang kesehatan, seperti pembelian masker, obat, vitamin, dan makanan sehat. Hal ini dapat disisasati dengan kita melaksanakan Perilaku Hemat Energi.

Perilaku Hemat Energi juga memiliki dampak yang baik untuk lingkungan. Dengan menerapkan Perilaku Hemat Energi, kita turut berpartisipasi dalam mendukung gerakan pengurangan gas rumah kaca (gas rumah kaca yang dapat mendegradasi lapisan ozon dan dapat menyebabkan pemanasan global)

TIPS MENGHEMAT LISTRIK

  1. Matikan lampu bila ruangan tidak sedang digunakan
  2. Gunakan Lampu Hemat Energi seperti lampu LED
  3. Manfaatkan sinar matahari untuk penerangan di pagi hingga sore hari
  4. Hindari meninggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Matikan dan cabut aliran listriknya apabila tidak digunakan.
  5. Gunakan stopkontak dengan tombol on/off untuk memudahkan dalam mematikan aliran listrik
  6. Bila memiliki mesin cuci, gunakan mesin cuci saat mencuci pakaian dalam jumlah yang banyak
  7. Lakukan pengeringan dengan sinar matahari
  8. Memasak dan memanaskan nasi hanya pada saat sebelum makan, tidak perlu selalu dinyalakan selama 24 jam
  9. Pastikan pintu kulkas selalu tertutup rapat
  10. Isi kulkas secukupnya dan hindari menaruh makanan dan minuman panas di dalamnya
  11. Bersihkan bagian pendingin (kondensor) pada kulkas secara berkala
  12. Matikan kulkas bila tidak digunakan dalam waktu lama
  13. Matikan laptop dan komputer apabila sedang tidak digunakan
  14. Gunakan wallpaper background berwarna gelap pada laptop dan komputer
  15. Matikan AC saat sedang tidak dipergunakan
  16. Bersihkan AC secara berkala

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung