Pandemi dan Seputar COVID-19

28 Juli 2020 15:49:44 WIB

Tahun 2020 mungkin menjadi tahun di mana kita mengenal istilah-istilah asing yang baru pernah kita dengar. Kita lebih banyak dan lebih dekat mengenal dunia kesehatan dan juga ilmu berkaitan dengan penyakit. Salah satu yang hampir selalu ada dalam pemberitaan adalah istilah “pandemi”.

Menurut KBBI, pandemi berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Sejalan dengan itu, WHO mendefinisikan pandemi sebegai salah satu tingkatan penyebaran suatu wabah/penyakit. Tingkatan Pandemi merupakan tingkatan di mana penyakit telah menular secara global di seluruh dunia.

Perbedaan Pandemi, Epidemi, Wabah, Endemi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

COVID-19 sendiri disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus dengan tingkat kematian kurang dari 5%. Jika dibandingkan dengan wabah lainnya, tingkat kematian ini terbilang relatif rendah. Walaupun demikian, jumlah kasus COVID-19 meningkat secara cepat. Hal ini dikarenakan penyebaran yang lebih luas dan mudah dari orang ke orang.

Gejala umum berupa demam 380C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar negara terjangkit dapat dipantau melalui website ini.

Mengenai penyebarannya, seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19 melalui:

  1. Tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
  2. Seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19.
  3. Seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.

Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.

 

Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, siberkreasi.id

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung