Desa The Explorer dan Stake-Map Desa: Praktik Participatory Rural Appraisal di Dukuh Kedungpoh Lor
28 Agustus 2025 11:41:09 WIB
Gunungkidul, 23 Agustus 2025 - Program Desa The Explorer yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan Pemerintah Kalurahan Kedungpoh dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gunungkidul, resmi ditutup pada 23 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan fokus pada penyusunan sketsa desa dan stakeholder mapping sebagai instrumen pemetaan potensi, permasalahan, dan relasi kelembagaan lokal.
Pelaksanaan PRA dimulai pada 12 Juli 2025 melalui koordinasi awal bersama warga RT 03 di Balai Dukuh Kedungpoh Lor. Pada 13 Juli, tim KKN melaksanakan praktik lapangan berupa pembuatan resource map dan stakeholder mapping dengan melibatkan masyarakat RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Rangkaian kegiatan dilanjutkan pada 19, 21, dan 23 Juli 2025 dalam forum komunitas warga, dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Inti kegiatan adalah penyusunan sketsa desa yang menggambarkan tata ruang, distribusi sumber daya, serta permasalahan komunitas. Peta tersebut berfungsi sebagai media komunikasi, alat analisis, dan dasar perencanaan pembangunan berbasis masyarakat. Antusiasme warga menjadi faktor pendukung utama, dengan kontribusi pengetahuan lokal yang detail mengenai kondisi lingkungan, sumber daya, dan kebutuhan sosial. Hambatan koordinasi dengan BAPPEDA muncul pada awal kegiatan, namun dapat teratasi melalui pendekatan kolaboratif yang menekankan pembelajaran bersama antara mahasiswa dan pemerintah daerah.
Selain sketsa desa, program kerja Stake-Map Desa turut dilaksanakan sebagai bagian dari praktik penerapan perencanaan partisipatif. Program ini memanfaatkan teknik Diagram Kelembagaan untuk memetakan hubungan antar-lembaga, kelompok masyarakat, dan instansi eksternal. Menurut Uphoff (1986), kelembagaan desa berperan penting dalam menggerakkan potensi masyarakat karena menjadi wadah koordinasi dan pengambilan keputusan. Pelaksanaan Stake-Map Desa dilakukan pada saat pertemuan rutin arisan RT sehingga memungkinkan keterlibatan luas masyarakat. Melalui pendekatan ini, tersusun diagram kelembagaan Dusun Kedungpoh Lor yang merepresentasikan hubungan RT, PKK, karang taruna, kelompok tani, dan posyandu dengan lembaga eksternal seperti Pemerintah Desa Kedungpoh, UPT Puskesmas, BPP Nglipar, PLN, dan Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul.
Faktor pendukung kegiatan Stake-Map Desa adalah ketersediaan data kelembagaan yang cukup lengkap serta antusiasme warga dalam menyampaikan informasi kelompok lokal. Namun demikian, beberapa hambatan juga ditemui, terutama terkait tumpang tindih fungsi kelembagaan dan kurangnya dokumentasi formal beberapa kelompok, sehingga membutuhkan klarifikasi tambahan dengan tokoh masyarakat. Hasil yang dicapai berupa diagram kelembagaan yang berfungsi sebagai alat bantu perencanaan, memungkinkan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengetahui peran masing-masing dalam pembangunan desa. Sebagai tindak lanjut, diagram ini direkomendasikan untuk dijadikan rujukan dalam musyawarah dusun (Musdus) maupun musyawarah desa (Musdes).
Hasil keseluruhan dari program Desa The Explorer mencakup: (1) tersusunnya peta potensi dan permasalahan desa berbasis sketsa partisipatif, (2) pengembangan analisis spasial berbasis kernel density yang merekomendasikan pusat pengolahan singkong di RT 03–RT 04 serta penguatan budi daya madu melalui koperasi dan precision beekeeping, dan (3) pemetaan kelembagaan desa yang memperjelas jejaring sosial dan peran stakeholder dalam pembangunan.
Partisipasi masyarakat menjadi kekuatan utama, ditunjukkan dengan keterlibatan warga, perangkat desa, serta kelompok lokal dalam setiap tahapan kegiatan. Pemerintah padukuhan berperan sebagai fasilitator, sementara pemerintah desa, BAPPEDA, dan instansi eksternal hadir sebagai mitra strategis. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa PRA bukan hanya metode pengumpulan data, tetapi juga sarana pemberdayaan sosial yang memperkuat kapasitas masyarakat serta membangun fondasi perencanaan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Lumbung Mataraman Kedungpoh ikuti pameran dalam rangka 13 tahun UU Keistimewaan DIY
- Rasulan, Forum KIM sukses adakan lomba konten
- GEMA PILAH: Siswa SMP Darul Maghfiroh Mulai Menabung di Bank Sampah
- Desa The Explorer dan Stake-Map Desa: Praktik Participatory Rural Appraisal di Dukuh Kedungpoh Lor
- Rembug Tani Kedungpoh Lor: Warga, BPP, dan Mahasiswa UNS Bahas Pertanian Desa
- Rasul Kedungpoh segera, simak jadwalnya
- APEL PAGI PEMKAL KEDUNGPOH